Air-air tersebut umumnya mengalami
proses penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari.
Air yang menguap / menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus
bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di
langit yang tinggi uap tersebut mengalami proses pemadatan atau
kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan
tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal, horizontal dan
diagonal.
Akibat angin atau udara yang bergerak pula awan-awah
saling bertemu dan membesar menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya
rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena
berat dan tidak mampu ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau
es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses presipitasi). Karena semakin
rendah suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk
mencair menjadi air, namun jika suhunya sangat rendah maka akan turun
tetap sebagai salju.
Hujan tidak hanya
turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan
kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang
kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara. Bentuk air hujan
kecil adalah hampir bulat, sedangkan yang besar lebih ceper seperti
burger, dan yang lebih besar lagi berbentuk payung terjun. Hujan besar
memiliki kecepatan jatuhnya air yang tinggi sehingga terkadang terasa
sakit jika mengenai anggota badan kita.
Hujan buatan adalah hujan yang dibuat
oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan dari bibit-bibit awan
yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki kecepatan angin rendah
yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya. Ujan buatan dibuat
dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan dicampur bibit /
seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh. Untuk menyemai
/ membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3 ton yang
disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal
dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar
dalam pembuatannya.
Hujan buatan umumnya diciptakan dengan
tujuan untuk membantu daerah yang sangat kering akibat sudah lama tidak
turun hujan sehingga dapat mengganggu kehidupan di darat mulai dari
sawah kering, gagal panen, sumur kering, sungai / danau kering, tanah
retak-retak, kesulitan air bersih, hewan dan tumbuhan pada mati dan lain
sebagainya. Dengan adanya hujan buatan diharapkan mampu menyuplai
kebutuhan air makhluk hidup di bawahnya dan membuat masyarakat hidup
bahagia dan sejahtera.
Hujan yang berlebih pada suatu lokasi
dapat menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah
longsor adalah salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan
iklim di bumi akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak
merata sehingga menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita
sudah semestinya membantu menormalkan iklim yang berubah akibat ulah
manusia agar anak cucu kita kelak tidak menderita dan terbunuh akibat
kesalahan yang kita lakukan saat ini.